Mantan kepala badan intelijen Israel (Mossad), Meir Dagan
mengingatkan untuk tidak menyerang fasilitas nuklir Iran.,
pesawat-pesawat tempur Israel bisa menimbulkan kerusakan serius pada
lokasi-lokasi nuklir Iran. Namun mereka akan menemui kesulitan dalam
menggempur fasilitas nuklir bawah tanah di dekat Kota Qom. Para analis
tersebut mengatakan, kekuatan Angkatan Udara AS jauh melampaui kemampuan
militer Israel.
Akhir-akhir ini berita dunia disibukan dengan masalah perseteruan
antara Blok Barat yang dikompori oleh Israel dan Republik Islam Iran,
sebuah ‘konflik’ konyol yang sengaja di bikin oleh Zionis Israel dengan
berbagai macam tuduhan dan
yang tengah
digelontorkannya kepada Iran. Seperti diketahui bahwa sejarah
permusuhan antara blok Barat /Israel dengan Iran bermulai sejak Revolusi
Islam berhasil menggulingkan kekuasaan Shah Iran pada tahun 1979 silam.
akibat lepasnya Iran dari pengaruh Barat, otomotis membuat kekuatan
barat berkurang drastis disamping kehilangan keuntungan dari pasokan
minyak Iran.
Berbagai upaya yang dilakukan Amerika untuk menjatuhkan Republik
Islam yang terus mengalami berbagai kegagalan, upaya menfaatkan Saddam
Hussein dengan menyerang Iran gagal total, Saddam yang sesumbar akan
mampu menguasai Iran dalam waktu seminggu nyatanya justru kalah terpukul
balik.
Permusuhan Israel – Iran kembali memanas ketika Iran mengembangkan
teknologi Nuklir, padahal sudah jelas-jelas bahwa Iran untuk saat ini
belum ‘mampu’ membuat bom nuklir dan lebih ditujukan untuk kebutuhan
energi. Tapi yang namanya Blok Barat (Israel dan Z.O.G) tentunya suka
mencari-cari kesalahan musuhnya, tengok aja negara2 yang menjadi teman
Amerika, justru didukung kan proyek teknologi nuklir nya. Melihat
ekslakasi konflik yang makin meningkat ketika pemimpin Israel
melontarkan ancaman untuk menyerang Iran tanpa restu dari Amerika,
sepertinya menarik untuk membandingkan kekuatan 2 negara yang lagi
musuhan ini, siapa yang potensial untuk memenangkan pertempuran.
Yups, Israel. Negara ‘jejadian’ yang didirikan oleh konglomerat Yahudi dan Organisasi Zionis pada tahun 1948, menempati
diantara Mesir dan Lebanon. yang memaksa jutaan rakyat Palestina
mengungsi dan sisanya di tindas. Inilah Israel, negara terkuat di Timur
Tengah, negara kecil yang mampu mengendalikan negara besar yang
tergabung dalam Z.O.G (Zionist Occupied Government) yakni Amerika
serikat, Inggris, Perancis, Jerman, dll. Di Amerika serikat, hampir
seluruh sistem keamanananya dibuat oleh yahudi, termasuk media dan
industrinya. FYI, sekitar 20 dari 44 presiden Amerika serikat adalah
orang Yahudi pengikut the Zion (klo ga percaya, silahkann cek silsilah
dan nama keluarganya). Otomatis, sebagai “penjaganya” Israel ,Amerika
mau tak mau harus memenuhi kemauan negara ini, termasuk persenjataan
militernya dan tentunya gratis.
Well, berkat dukungan tak terbatas dari USA kekuatan militer Israel
menjadi yang terkuat di Timteng, belum senjata nuklirnya yang sengaja
dirahasiakan. Namun yang jelas kehebatan Israel ini bukan berarti tanpa
cela, Israel akan keok klo pihak2 pendukungnya tak ada,belum mental
pasukannya yang katanya pengecut, digertak langsung kabur. Melihat
keadaan sekarang, Israel tak bisa menang melawan Iran kecuali Amerika
mendukung penuh, belum efek yang diakibatkan serangan Israel ke Iran
yakni, Hizbollah , Hamas, Irak ,Pakistan ,Afganistan dan Suriah yang
sepertinya bakal membantu Iran. Sebuah perang yang penuh resiko dan
mengancam kedamaian dunia, prediksi tentang Perang Dunia III pun bisa
menjadi kenyataan. Hal yang di takuti dari Israel adalah badan
intelejennya, Mossad yang cukup sukses mengemban misi rahasia, seperti
membunuh para ilmuwan nuklir Iran dan membuat teror dimana-mana dengan
menebar bom. Menurut GFP, untuk saat ini militer Israel berada
diperingkat 10 Dunia >>
yang cukup menjelaskan seberapa hebat kapasitas militer Israel.
Sebuah Negara di Timur Tengah yang kaya akan minyak, yang dahulu
disebut dengan nama Persia. Republik Islam Iran, didirikan imam besar
Ayatullah Khomeini melalui Revolusi di tahun 1979 dengan menggulingkan
Shah. Sampai saat ini, negara ini telah mengalami kemajuan yang pesat di
berbagai bidang, terutama bidang nuklir dan persenjataannya, bahkan
Iran mampu meluncurkan sendiri satelitnya ke orbit. Pertumbuhan
ekonominya relatif stabil, di bidang Otomotif, Iran telah mampu
memproduksi kendaraannya sendiri yang cukup memenuhi permintaan
domestiknya. Jaringan Jalan raya di Iran adalah salah satu yang terbaik
di dunia, kondisinya mulus dan menghubungkan setiap kotanya dengan
lancar.
Perkembangan Iran ini membuat jengkel blok barat, terutama setelah
Iran berupaya mengembangkan teknologi nuklirnya sendiri, walhasil
berbagai macam tekanan dari pihak barat ditujukan pada negeri mullah
ini. Ibarat senjata makan tuan, tekanan barat justru membuat Iran
mandiri dan sukses memajukan ekonominya, Minyaknya yang diembargo barat
justru membuat beberapa negara Barat kelimpungan, sedangkan Iran
sendiri masih memiliki banyak calon pembeli minyaknya yang lebih
menguntungkan, seperti India dan China.
kemenangan Yom Kippur thn 1973 oleh serangan Mesir_Syiria, bukan krn
dukungan Iran, krn msh dibawah Syah Iran…..yg mengembargo minyak adalah
King Faisal dr Saudi Arabia, diikuti oleh NGC (negara negara arab
teluk)…..
Militer Iran terbagi atas dua pasukan yaitu pasukan militer negara
dan pasukan militer revolusi, yang lebih dikenal sebagai Garda Revolusi
atau Pasdaran, Pasukan inilah yang sukses menyerang balik Irak. Garda
Revolusi adalah inti dari militer Iran yang bertugas menjaga eksistensi
Republik Islam, yang uniknya komando tertinggi bukan pada presiden tapi
pemimpin Tertingginya
Untuk mengalahkan Iran, tak cukup dengan kekuatan militer karena
selama semua komponen di Iran bersatu padu, saat itu juga tak ada jalan
bagi pihak asing untuk menaklukan Iran. Secara Kualitas persenjataan,
semisal Jet Tempur dan Tank, Israel jauh berada di atas Iran.
Kebanyakan Alutsista Iran masih berasal dari peninggalan shah Iran,
seperti jet tempur F14 Tomcat, F5, dll. Semasa Shah, Iran mendapat
gelontoran alutsista canggih dari Amerika termasuk F14 yang hanya
dimiliki Amerika dan Iran saja. Saat ini, pelan tapi pasti Iran mulai
menunjukan kekuatan militernya, hasil dari industri dalam negerinya dan
dimanfaatkan untuk menggertak Amerika cs. Yap, kekuatan terbesar Iran
justru bukan di militernya, tapi sisi
nya. Gertakan
Iran terbukti sukses membuat pihak barat Keder, peringkat militer Iran
menurut GFP berada di urutan 12, terpaut 1 level dari rivalnya. bisa di
cek >>
At least, bisa ane ambil kesimpulan sederhana bahwasanya Israel tak
akan bisa menaklukan Iran, sedangkan iran bisa membuat Barat cenad cenud
dengan gertakan dan diplomasinya. Tanpa dukungan penuh USA, Israel
dijamin tak berani menyerang, dan seandainya USA mendukung penuh, walah
Perang Dunia III nongol donk. Jadi tak ada yang kuat dan kalah, yang ada
adalah bagaimana Perang dunia III bisa dihindari dengan damai..
Berkembangnya rumor tentang
perang antara
Israel VS Iran, mari kita bandingkan kekuatan militer kedua negara
dengan objektif dengan merujuk dari beberapa sumber yang terkait.
IRAN
Personal :
Total pasukan aktif : 545.000 (diperkirakan saat ini mencapai 650.000)
Reserve (Cadangan) : 350.000
Paramiliter : 11.390.000
Anggaran militer/tahun : USD 6,2 miliar
Peralatan Tempur
Darat :
Tank : 1800
Armored Vehicle & Artileri : 670
Armored Carrier (pengangkut) : 865
* kondisi :
Mostly older technology, maybe one to three full
divisions of modern equipped (kebanyakan teknologi lama, kemungkinan
hanya 3 divisi yg mengalami modernisasi)
Laut :
Frigate : 3
Corvette : 3
Kapal cepat / patroli : 68 (kapal jenis small Fast Attack & sea patrol)
Kapal selam : 3 (kilo class)
*Kondisi :
Sebagian besar masih berteknologi lama, namun maintenance baik.
Udara :
Pesawat Tempur : 180
Jenis lain : 482 (pesawat angkut, latih, heli dll)
*Kondisi :
Kebanyakan berteknologi lama, maintenance dan modernisasi
kurang baik. Kemungkinan hanya 2 skuadron yg dimaintenance &
modernisasi dengan baik.
Rudal Balistik :
CSS-8, SCUD-B, SCUD-C, Shahab-3, Shahab-4, Shahab,-5, Shahab-6 ICBM, Taepo Dong 1, Taepo Dong 2
ISRAEL
Personal :
Total pasukan aktif : 187.000
Reserve (Cadangan) : 425.000
Paramiliter : 8.050
Anggaran militer/tahun : : USD 12.4 miliar
Peralatan Tempur
Darat :
Tank : 3650
Armored Vehicle & Artileri : 6334 (IFVs, ARVs, LCVs, Self-propelled artillery)
Armored Carrier (pengangkut) : 1800
*Kondisi :
Hampir semua berteknologi modern, dimaintenance dengan baik dan mengalami modernisasi.
Laut :
Frigate : 10
Corvette : 3
Kapal cepat / patroli : 50 (kapal jenis small Fast Attack & sea patrol)
Kapal selam : 3
*Kondisi :
Hampir semua berteknologi modern, dimaintenance dengan baik dan mengalami modernisasi.
Udara :
Pesawat Tempur : 875
Jenis lain : 255 (pesawat angkut, latih)
Heli tempur : 286
*Kondisi :
Hampir semua berteknologi modern, dimaintenance dengan baik dan mengalami modernisasi.
Rudal Balistik :
Jericho-I, Jericho-II, Jericho-III, LORA, Mobile Tactical High-Energy Laser (MTHEL) dll
Senjata Nuklir :
Hulu ledak nuklir : 400
Itulah peta kekuatan kedua negara seandainya pecah perang antara
Israel vs Iran. Meskipun begitu, kita semua berharap perang tak akan
terjadi.
3 ribu perempuan Iran, bergabung dalam sekolah beladiri bak ninja
dari Jepang. Di sekolah itu, mereka dilatih beladiri kung-fu dan
menggunakan senjata tajam untuk mempertahankan negaranya.
Sekolah beladiri itu dibangun pada 1989 silam, sekolah itu memang
berniat untuk membentuk siswa-siswanya menjadi kunoichi (ninja
perempuan). Fatima Muamer yang menjadi instruktur beladiri itu
mengatakan, para perempuan Iran sangat tertarik dengan ninjutsu karena
beladiri itu dapat menseimbangkan kekuatan dan pikiran.
“Salah satu pelajaran penting di ninjutsu adalah penghormatan dan
kerendahan hati. Para siswa dilatih untuk menghormati drinya sendiri.
Dengan menghormati eksistensinya, mereka akan menguasai seluruh
kebudayaan dari ninjutsu,” ujar Muamer, seperti dikutip
Press TV, Selasa (7/2/2012).
Kunoichi Iran itu dipastikan akan menjadi salah satu kekuatan yang
berguna untuk mendukung tentara reguler Iran. Senjata-senjata yang
digunakan para kunoichi itu adalah panah, pedang, tongkat berantai, dan
bintang ninja.
Sebuah sekolah ninja telah ditubuhkan di iran oleh seorang Sensei
bernama Akbar Faraji. Khalis dah mula keliru jugak..adakah ini
propoganda atau memang betul ada.. tengok pada video ni memang ada
kelass arr diorang ni.. Menurut sensei.. orang lelaki dipanggil ninja..
manakala perempuan dipanggil Kunoichi
Beladiri ninjutsu di Iran juga sudah muncul 22 tahun yang lalu dan
diprakarsai oleh seorang pria bernama Sensei Akbar Faraji. Hingga saat
ini, sebanyak 24 ribu warga Iran bergabung dalam perguruan ninjutsu.
“Menjadi seorang ninja memerlukan kesabaran, toleransi, dan
ketabahan. Ninjutsu dapat diibaratkan sebagai bisa ular, yang mematikan,
namun juga tampil sebagai obat mujarab,” ujar Faraji.
Seperti diketahui, ninjutsu sendiri merupakan beladiri mematikan yang
berasal dari Jepang. Beladiri tersebut umumnya dikuasai oleh agen-agen
rahasia atau tentara bayaran di Jepang pada tahun 1185 silam.
From left to right :
- Mostafa Mohammad Najar (Menteri Pertahanan)
- Mohammad Ali Jafari (Komandan I.R.G.C.)
- Hassan Firuzabadi (Kepala Staf Angkatan Bersenjata IRan)
- Sayid Ali Khamenei (Pimpinan Spiritual Iran)
- Ataollah Salehi (Panglima Angkatan Bersenjata Iran)
Pasukan Pertama…BASIJI
Basiji adalah tentara sukarelawan yang terdiri dari kaum muda Iran.
Dibentuk oleh Ayatollah Khomeini pada tahun 1979 saat tengah berkecamuk
perang melawan Irak. Mereka telah cukup tangguh dalam hal pertempuran.
Terbukti mereka mampu menghalau serangan Saddam saat itu dengan
melakukan pertempuran dengan sangat gigih. Terdapat organisasi lokal
Basiji di setiap tempat di seluruh pelosok Iran. Tugas mereka adalah
adalah mempertahankan negara dari serangan musuh, pelayanan sosial,
mengelola sumber alam, partisipasi dalam rehabilitasi tempat
pendidikan,pelayanan kesehatan. Jumlah mereka saat ini mencapai kurang
lebih 11 juta personel dan siap di mobilisasi kapanpun dimanapun…
kedua…TAKAVARAN (Pasukan Serbu Darat dan Laut)
Mereka adalah inti dari kekuatan Angkatan laut Iran, yang berjumlah
kurang lebih 18 ribu personel. Memiliki kemampuan raid didaratan pantai
maupun laut.
ketiga…SIPOH PASDARAN (Pasukan Garda Revolusi)
Sipoh Pasdaran didirikan sesaat setelah kemenangan Revolusi Iran yg
dipimpin Ayatollah Khomeini yang menggulingkan Rezim Shah Iran tahun
1979. Sipoh Pasdaran adalah nama resmi pasukan elit ini, saat ini
berkekuatan 250 ribu personel. Sipoh Pasdaran di pimpin langsung oleh
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei. Hebatnya Sipoh Pasdaran
memiliki cabang-cabang angkatan (darat, laut, udara) tersendiri yang
berpararel dengan Angkatan Bersenjata Iran. Didukung dgn infrastruktur
keuangan dan teknologi yang kuat, mereka memiliki kemampuan layaknya
pasukan elit kelas dunia.
.
.
Ilmuwan Iran mengklaim menciptakan piring terbang pertama, meskipun
belum jelas seberapa tinggi objek itu mampu terbang, Media menyebut
pesawat itu mirip UFO.
Piring terbang bernama Zohal yang berarti Saturnus itu merupakan
pesawat ruang angkasa tak berawak yang dirancang untuk pencitraan udara.
Namun, berdasarkan keterangan Daily Mail, objek itu bisa dimanfaatkan
untuk berbagai misi yang tidak disebutkan terperinci. Kantor media Fars
menggambarkan piring terbang itu mirip UFO di film Hollywood
pada1950-an.
“Alat transportasi yang mudah diluncurkan dan terbang, sedikit bunyi
dan memiliki keuntungan yang sama dengan pesawat lain,” tulis laporan
ISNA (Iran’s Student’s News Agency).
Perangkat itu dilengkapi autopilot, pengatur stabilitas gambar, GPS
dan alat perekam kualitas HD. Program luar angkasa Iran yang ambisius
tampaknya menjadi peringatan bagi dunia Barat, karena pada waktu yang
sama, teknologi misil yang digunakan untuk program luar angkasa sama
dengan teknologi membangun rudal balistik antarbenua.
Tahun lalu, Iran mengumumkan kesuksesan mereka berhasil mengirim
tikus, kura-kura dan cacing ke luar angkasa. Mereka berambisi mengirim
manusia ke antariksa, sembilan tahun mendatang.
Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad
Ahmadinejad: Militer Iran tak Terkalahkan!
Presiden Republik Islam Iran, Mahmoud Ahmadinejad menyatakan,
“Militer Iran adalah pasukan paling merakyat, kuat, mulia, dan
dicintai.” IRNA melaporkan, hal itu dikemukakan Senin (18/4) oleh
Ahmadinejad pada peringatan Hari Angkatan Bersenjata Iran yang digelar
di dekat makam Imam Khomeini, di Teheran. Dijelaskannya, “Militer yang
berjalan di atas jalur kepemimpinan rahbari, tidak akan terkalahkan.”
Dikatakannya, “Kita bersyukur kepada Allah SWT karena
selama 32 tahun, militer dan para tentara Iran berhasil melalui banyak
rintangan di berbagai medan, berkat kepatuhan mereka kepada
Rahbar.”Presiden Iran itu lebih lanjut menjelaskan, “Peran militer dan
Angkatan Darat dalam menjaga independensi, kemuliaan, dan kehormatan
negara, merupakan peran yang sangat istimewa.”Menyinggung era Perang
Pertahanan Suci dalam melawan agresi tentara rezim Saddam Hossein,
Ahmadinejad menyebutnya sebagai era introspeksi diri dan identitas
militer, serta era pembuktian kemurnian, keberanian, dan kepahlawanan
militer.”Alhamdulillah berkat dan dengan memanfaatkan pengalaman pada
Perang Pertahanan Suci dan berbagai perisitiwa penting di kawasan dalam
beberapa tahun terakhir, kini militer Iran menjadi kekuatan yang percaya
diri, kokoh, mukmin, dan tidak terkalahkan,” tambah
Ahmadinejad.Ahmadinejad juga menyampaikan terima kasihnya yang mendalam
kepada seluruh panglima militer, perwira, dan para tentara Iran yang
beriman kepada Allah swt, mencintai negara, dan mematuhi Rahbar, atas
upaya tanpa lelah mereka mempertahankan kemuliaan, kebudayaan, agama,
tujuan, serta integritas bangsa.Di bagian lain pernyataannya,
Ahmadinejad menyatakan bahwa Iran bangga karena dewasa ini Angkatan
Bersenjata Iran telah mencapai swasembada dalam persenjataan maupun
perlengkapan logistik.
Menhan AS: Kemampuan Militer Iran Hapus Pengaruh Militer AS di Dunia
05/03/2011 – 12:27
Menteri
Pertahanan Amerika Serikat, Robert Gates dalam sebuah pidatonya di
Akademi Angkatan Udara Colorado (AFA) mengakui peningkatan kemampuan
militer Republik Islam Iran. “Kemajuan militer Iran menghapus pengaruh
militer AS di dunia,” aku Gates.
Hal ini disampaikan Gates saat memberikan sambutan di depan para
taruna akademi angkatan udara AS di Colorado. Menurutnya kemajuan
militer Iran, Cina dan Korea Utara menghapus pengaruh militer AS di
dunia. Demikian dilaporkan Fars mengutip Reuters.
Ia menekankan, mencermati produksi senjata Cina, Iran dan Korea Utara
mulai dari rudal Cruise dan Balistik hingga kapal selam canggih serta
sistem anti udara sepertinya kesemuanya itu ditujukan untuk melumpuhkan
persenjataan militer Amerika
…………………………..
Iran Produksi Massal Rudal Berdaya Ledak Tinggi
Iran
memproduksi massal rudal-udara yang akan dipasang dipesawat tempur yang
dilengkapi radar yang mampu menghancurkan target dengan tingkat
ketepatan tinggi.
Hal itu dikonfirmasikan oleh Wakil Komandan Angkatan Udara Iran,
Jenderal Sayyed Mohammad Alavi, kepada IRNA hari ini (16/3).
Dikatakannya, “Para ahli Angkatan Udara Iran mulai memproduksi secara
massal rudal dilengkapi radar yang kemampuannya telah dioptimalkan dan
dipasang pada jet tempur.”
pada hari Rabu.
Ditambahkannya bahwa tingkat ketepatan rudal radar sangat tinggi
dalam menghancurkan target. Selain daya jangkaunya, daya rusaknya pun
juga telah ditingkatkan.
Pejabat militer Iran itu menegaskan bahwa kemampuan Angkatan Udara
Iran meningkat pesat, bahkan kemampuan armada Angkatan Udara Iran di
atas rata-rata kemampun negara-negara regional.
Jenderal Alavi menjelaskan bahwa rudal tersebut telah diujicoba di berbagai operasi dan hasilnya sangat memuaskan.
Iran telah memulai program kemandirian dalam industri pertahanan
negara dan memprakarsai sejumlah proyek produksi perangkat keras
militer, termasuk memproduksi kendaraan militer udara dan laut seperti
kapal selam, kapal tempur, dan berbagai jenis rudal.(
Israel Akui Kecanggihan Radar Terbaru Iran
Situs
Israel Defense dalam laporannya mengisyaratkan kemampuan rudal Republik
Islam Iran. Menurut situs ini,”Apa yang kita saksikan menunjukkan bahwa
industri militer Iran sangat maju dari apa yang dilaporkan Barat.”
“Bangsa Iran di manuver terbaru untuk pertama kalinya memamerkan
radar dengan kemampuan multi dan memiliki kemampuan teknologi canggih,”
tulis situs Israel Defense seperti dinukli Mehr News.
Radar terbaru tersebut dipamerkan militer Iran dengan dihadiri
Pemimpin Besar Revolusi Islam atau Rahbar Ayatullah al-Udzma Sayid Ali
Khamenei. Situs ini menambahkan, hari Selasa lalu Iran menggelar pameran
dan manuver hasil industri militernya. Di manuver yang dihadiri Rahbar
tersebut, dipamerkan senjata buatan dalam negeri Iran mulai dari roket,
rudal, kendaraan lapis baja dan persenjataan canggih lainnya.
Radar multifungsi Iran tersebut sangat canggih, selain jarak detiksi
dan radiasinya secara elektonik mendapat pengakuan juga kemampuannya
menditeksi sasaran tanpa membutuhkan perubahan letak cukup
mencengangkan.
Tal Inbar, peneliti di Institut Riset Antariksa Fisher membenarkan
kemampuan radar Iran. Kepada situs Israel Defense, Tal Inbar mengatakan,
informasi dan data terkait program Iran untuk membuat sebuah radar
canggi telah dimuat di media massa Iran sejak tahun 2007, namun tidak
mendapat reaksi besar dari dunia.
Ditambahkannya, Iran pada tahun 2010 memamerkan sebuah radar canggih
yang disebutnya memiliki kemampuan untuk menangkap rudal canggih semacam
S-300. “Namun radar yang baru saja dipamerkan dan dihadiri Rabar
benar-benar canggih,” tegas Tal Inbar.
Ia menekankan, hanya segelintir negara yang berhasil membuat dan
meremajakan radar semacam ini. Radar ini dengan mudah menditeksi
sejumlah sasaran secara bersamaan dan memberikan informasi, tandas
Inbar.
Iran Andalkan Perahu Cepat Lawan Kapal Induk AS
Iran
sekarang merupakan salah satu negara produsen perahu militer tercepat
di dunia yang sudah diakui perannya dalam didustri pertahanan negara.
Menteri Pertahanan Iran Brigjend Ahmad Vahidi mengatakan, bahwa
selama perang Irak-Iran, AS tampil di kawasan dengan sejumlah kapal
induk dan kapal perang serta kapal selam dengan teknologi nuklir, yang
memungkinkan mereka untuk tetap bertahan di bawah air selama
berbulan-bulan.
“Kami menghadapi kapal-kapal besar musuh dengan perahu cepat,” kata
Vahidi. “Terlepas dari realita bahwa musuh awalnya meremehkan konsep
itu, namun kini mereka terpaksa mengakui ketangguhannya,” tambahnya.
“Sekarang, Iran menjadi salah satu negara produsen perahu cepat di
dunia yang dapat membawa senjata maupun personil militer,” jelasnya
seperti dikutip IRNA.
Pada April 2010, Iran meluncurkan sebuah kapal berkecepatan tinggi
yang mampu menembakkan roket dan senapan mesin berat sambil melaju
dengan kecepatan 70 knot.
Iran telah menyelesaikan sejumlah proyek besar pertahanan dalam
beberap tahun terakhir, meski sanksi Dewan Keamanan PBB telah
menargetkan militer, sektor energi dan keuangan negara Islam ini.
…
Kemampuan Militer Iran Menakutkan Israel
Mohammad Abbas, purnawirawan militer Lebanon mengisyaratkan kemajuan
besar yang dicapai Republik Islam Iran di berbagai bidang. “Kemajuan
Iran tersebut membuat Rezim Zionis Israel ketakutan,” ungkap Abbas.
Ditambahkannya, Iran baru-baru ini mampu memproduksi sistem radar yang
menggantikan produk Rusia. Padahal Rusia hingga kini terkesan
mengulur-ulur waktu penyerahan sistem radarnya kepada Iran.
Saat diwawancarai IRNA, Mohammad Abbas menandaskan, peningkatan
kemampuan dan peralatan militer serta pertahanan adalah hak legal Iran
untuk menghadapi ancaman Rezim Zionis Israel dan Amerika Serikat.
“Apalagi AS dan Iran setiap hari senantiasa mengancam akan menyerang
instalasi nuklir Iran,” tambah Abbas.
Menurutnya Iran berusaha sedapat mungkin mempersiapkan diri
menghadapi agresi musuh. Ditekankannya, di sisi lain, Israel berusaha
menghubungkan instalasi nuklir Tehran dengan peningkatan kemampuan
militer Iran dengan harapan dapat menyelewengkan opini publik dunia
sehingga negara Barat dan dunia lainnya memusuhi Iran.
“Para petinggi Israel menebarkan propaganda anti Iran dengan
menyatakan militer serta kemampuan Iran di bidang sistem anti rudal
diklaim dapat mencapai seluruh Timur Tengah, London, Moskow dan mungkin
sekitar AS. Hal ini ditempuh Israel untuk memprovokasi negara dunia agar
memusuhi Iran, namun kita menyadari sepenuhnya bahwa Tel Aviv lihai
dalam menebar propaganda menyimpang di dunia,” ungkap Abbas
.
Dengan diperkuat oleh kapal selam buatan sendiri, armada laut Iran
semakin siap menghadapi serangan yang mungkin segera datang (Berita
SuaraMedia)
Dengan diperkuat oleh kapal selam buatan sendiri, armada laut Iran semakin siap menghadapi serangan yang mungkin segera datang
Armada kapal selam ringan produksi dalam negeri Iran semakin
memantapkan langkahnya menyusul bergabungnya kapal selam Ghadir 948
dalam brigade angkatan laut di Zona pertama angkatan laut Iran.
Kapal selam buatan dalam negeri tersebut dimasukkan dalam armada
kapal selam angkatan laut Iran di kota pelabuhan Bandar Abbas, sebelah
selatan Iran, pada hari Senin kemarin di hadapan Komandan Pasukan Iran,
Mayor Jenderal Ataollah Salehi, Menteri Pertahanan Mayor Jenderal
Mohammad Mostafa-Najar dan komandan senior angkatan laut Laksamana muda
Habibollah Sayyari.
Ketika didaulat untuk menyampaikan sambutan dalam upacara peluncuran
kapal selam Ghadir 948, Menteri pertahanan Iran Brigadir Jenderal
Mohammad Mostafa-Najjar mengatakan, “Negara Islam Iran telah berhasil
menggapai banyak prestasi sendirian dan melalui ketergantungan akan
pengetahuan domestik dengan cara yang tentunya akan mengejutkan para
pemimpin dari kekuatan-kekuatan arogan.”
Ungkapan tersebut merujuk pada kemampuan kementerian pertahanan
Iran dalam merancang,
memproduksi dan memasok berbagai jenis persenjataan untuk militer dalam
negeri, dan mengatakan bahwa para staf kementerian yang berpengalaman
mampu untuk memasok segala hal yang dibutuhkan oleh angkatan laut,
angkatan udara dan angkatan darat, dan semuanya dibuat sendiri.
Mengenai upaya-upaya musuh dalam tiga dekade terakhir sejak
bergulirnya revolusi Islam untuk menghambat laju perkembangan Iran,
Najjar menekankan bahwa tekanan-tekanan tersebut menyebabkan Iran
semakin berkembang dalam bidang politik, ekonomi, militer dan pertahanan
negara.
Dia juga menggarisbawahi bahwa perkembangan teknologi di berbagai
bidang, termasuk produksi peluru kendali artileri, kapal selam, kapal
angkut dan lain-lain, masih memerlukan partisipasi dan pertukaran
informasi serta pengalaman dengan sejumlah negara di Barat, namun Iran
mampu mencapai tingkatan teknologi tercanggih hanya dengan bantuan para
ahli dalam negeri.
Pada bulan November lalu, Iran mengumumkan bahwa kapal selam Ghadir buatan dalam negeri telah siap untuk memulai operasi.
Pihak militer Iran mengatakan bahwa kapal selam tersebut dapat dengan
mudah menghindari deteksi karena telah dilengkapi dengan teknologi
untuk menghindari sonar, selain itu kapal selam tersebut juga dapat
menembakkan peluru kendali dan torpedo secara berbarengan.
Komandan angkatan laut Laksamana Muda Habibollah Sayyari, mengatakan
bahwa kapal selam Ghadir membutuhkan waktu pengembangan selama sepuluh
tahun.
Armada tersebut juga dilengkapi dengan 18 unit kapal berkecepatan
tinggi. Angkatan Laut Iran saat ini sudah memproduksi Ghadir dan Nahang.
Kapal selam Ghadir dilengkapi dengan peralatan dan teknologi militer
yang tercanggih. Sementara kapal selam Nahang, kapal selam buatan
sendiri – nomor dua setelah Ghadir, disebut-sebut sebagai salah satu
proyek pertahanan terbesar negara tersebut.
Dalam mempersiapkan segala kemungkinan serangan militer terhadap
negara tersebut, Iran mempersenjatai angkatan lautnya dengan sistem
persenjataan tercanggih, yang kabarnya sanggup menembak kapal macam
apapun yang berjarak hingga 300 km (185 mil) jauhnya dari lepas pantai.
Iran telah mendorong program perkembangan persenjataan dalam beberapa
tahun belakangan untuk dapat membela diri. Iran telah mampu memproduksi
jet tempurnya sendiri dan juga kendaraan lapis baja, demikian halnya
dengan peluru kendali yang tidak terdeteksi radar dan sejumlah senjata
canggih lainnya.
Minggu lalu, menteri pertahanan Iran meresmikan produksi hovercraft
(kapal apung, kendaraan yang bisa berjalan baik di darat dan di laut)
Younes 6.
Dalam upacara peresmian produksi Younes 6, Najjar mengatakan bahwa
produksi perlengkapan militer di negara tersebut telah berlipat tiga
dalam beberapa tahun terakhir dengan didukung oleh perencanaan yang
mantap dari pihak kementerian.
Dua minggu lalu, Iran juga memulai proses produksi 30 persenjataan
dan perlengkapan militer, termasuk barang-barang elektronik,
telekomunikasi dan radar.
Iran sejauh ini telah mengembangkan sejumlah perlengkapan eksklusif,
seperti kapal berkecepatan tinggi, kapal muatan, pesawat udara dengan
bobot yang ringan dan kapal selam siluman mini sebagai bagian dari
upayanya untuk meningkatkan kemampuan pertahanan maritim dan
operasi-operasi bawah laut.
“Perlengkapan dan produksi yang tengah berlangsung di Iran berkaitan
dengan alat elektronik dan manual untuk dipergunakan dalam peperangan,
sistem radar dan sonar, kendaraan air dan udara, sisitem laser dan
elektro optik juga kacamata canggih untuk melihat dalam kegelapan, alat
komunikasi militer dan alat simulasi peperangan,” kata Najar dalam
upacara peluncuran beroperasinya produksi persenjataan dan perlengkapan
militer tersebut.
Najjar menegaskan kembali di upacara tersebut bahwa Iran telah mampu
memproduksi perlengkapan pmanual dan elektronik untuk dipergunakan dalam
pertempuran, termasuk untuk mengumpulkan informasi, melakukan
penyadapan, melacak posisi musuh melalui gelombang radio yang
berbeda-beda memproses berbagai informasi dan memiliki kemampuan untuk
mengidentifikasi data-data musuh, melacak pemancar musuh dan mengacak
atau mematikan pemancar musuh
Iran Sukses Uji Coba Sistem Radar Baru
Republik Islam Iran telah menguji model terbaru sistem radar yang diproduksi dalam negeri, seorang pejabat Iran mengatakan.
Direktur perusahaan elektronik Sa-Iran, Ebrahim Mohammadzadeh, kepada
kantor berita Fars pada hari Senin (22/8) menuturkan bahwa sistem radar
baru memiliki kemampuan untuk mendeteksi objek pada kisaran beberapa
ribu kilometer.
“Uji coba itu berhasil dan harapan kami sistem radar baru akan dioperasional dalam beberapa tahun mendatang,” ujarnya.
Seraya memuji prestasi Iran di bidang teknologi, Mohammadzadeh
menjelaskan bahwa negara saat ini memiliki kemampuan untuk merancang dan
memproduksi sistem radar canggih.
Pada bulan Juni, kepala Divisi Aerospace Korps Pengawal Revolusi Iran
Iran (IRGC) mengatakan bahwa sistem radar Ghadir, dengan kisaran 1.100
kilometer telah diaktifkan.
“Radar Ghadir dirancang dan diproduksi untuk menemukan target udara,
pesawat anti-radari, rudal jelajah, rudal balistik, dan satelit di orbit
rendah,” kata Brigadir Jenderal Amir Ali Hajizadeh.
Lagi, Iran Akan Luncurkan Roket ke Ruang Angkasa
Badan
Antariksa Iran (ISA) mengatakan, roket Kavoshgar 5, produksi dalam
negeri akan diluncurkan ke ruang angkasa pada akhir musim panas ini.
Roket seberat 300 kilogram, akan membawa kapsul berisi monyet rhesus,
kata Hamid Fazeli, direktur ISA kepada kantor berita Mehr kemarin
(Senin,22/8).
“Roket akan mengorbit pada ketinggian 120-130 kilometer di atas permukaan bumi,” jelas Fazeli.
Dia menambahkan, ISA merencanakan untuk melakukan studi tentang
tanda-tanda vital monyet dan hasilnya sangat penting dalam membantu Iran
mengirim astronot ke ruang angkasa di masa depan.
“Dua satelit lainnya yaitu Navid dan Fajar juga akan diluncurkan pada Maret 2012,” ujar Fazeli.
Navid adalah satelit penelitian, yang dirancang oleh para ilmuwan di Universitas Sains dan Teknologi di Tehran.
. ………………………………………………………………………………..
Duta Besar Iran untuk Indonesia, Mahmoud Farazandeh
.
Wawancara Dubes Iran, Mahmoud Farazandeh
Revolusi Islam Iran Berdampak Luar Biasa
“Rakyat di negara-negara yang bergolak melihat Iran sebagai model,” kata Dubes Farazandeh
Duta Besar Iran untuk Indonesia, Mahmoud Farazandeh
Duta Besar Iran untuk Indonesia, Mahmoud Farazandeh, mengungkapkan
bahwa setiap tanggal 1-11 Februari merupakan periode yang istimewa bagi
rakyat di negaranya.
Selama periode itulah, pada 1979, Iran mengalami pergolakan.
Kekuasaan monarki Syah Reza Pahlavi, yang sewenang-wenang, berhasil
ditumbangkan rakyat. Kehadiran kembali Imam Agung Ayatullah Khomeini
dari pengasingan menjadi simbol kemenangan rakyat Iran atas rezim
monarki otoriter.
“Kami menyebut peristiwa itu sebagai Kemenangan Revolusi Islam Iran,” kata Farazandeh
Berbicara di kantornya di Jakarta, Farazandeh menjelaskan makna
Revolusi Islam Iran 1979. Kendati dimusuhi negara-negara Barat, Iran
justru kian percaya diri untuk membangun negeri secara mandiri. Berbagai
sanksi dan embargo bahkan telah membuat Iran tidak lagi bergantung
kepada pihak asing.
Menariknya, 32 tahun kemudian, rakyat sejumlah negara Arab, seperti
Tunisia, Mesir, dan Yaman, kini mengalami pergolakan atas rezim yang
telah lama berkuasa di negeri masing-masing
Farazandeh tidak khawatir bahwa krisis di negara-negara Arab itu bisa
berdampak bagi Iran, Sebaliknya, muncul kekhawatiran yang lebih besar
bahwa negara-negara yang tengah bergejolak itu akan mengalami perubahan
seperti yang terjadi di Iran 32 tahun lalu.
“Bila demikian, rakyat di negara-negara yang bergolak itu melihat Iran sebagai model,” kata Farazandeh.
Berikut petikan wawancara dengan Farazandeh, yang baru lima bulan bertugas sebagai duta besar Iran untuk Indonesia.
Setiap tanggal 1 hingga 11 Februari, rakyat Iran merayakan Kemenangan
Revolusi Islam di negara mereka. Bagaimana rakyat di negara Anda
memaknai peristiwa bersejarah itu?
Periode ini disebut sebagai hari-hari “Fajar Menyingsing.” Setelah
gelap, muncullah fajar untuk menyambut datangnya matahari. Mendiang Imam
Besar Ayatullah Khomeini datang ke Iran [dari pengasingan] pada 1
Februari 1979. Rakyat Iran menyambut kedatangannya sebagai berakhirnya
gelap dan munculnya terang.
Maka, sepuluh hari berikutnya dilanjutkan dengan perjuangan
memberantas sisa-sisa rezim lama [era kekuasaan monarki Syah Reza
Pahlavi] sekaligus memberlakukan sistem pemerintahan yang baru. Perayaan
hari-hari bersejarah itu dilakukan dengan berbagai cara.
Revolusi Islam merupakan revolusi kultural dan bersinggungan dengan
nilai-nilai budaya. Oleh sebab itu Iran menggelar sejumlah acara terkait
dengan perayaan kemenangan Revolusi Islam di negara kami, seperti
festival seni, pameran buku, dan pertunjukan budaya lainnya.
Pada hari puncak, 11 Februari, rakyat di berbagai kota melakukan
pawai di jalan-jalan utama, untuk mengenang gelombang demonstrasi pada
1979. Selain bergerak sepanjang tiga hingga lima kilometer, mereka
biasanya membacakan komunike bersama, yaitu sumpah setia kepada negara
dan nilai-nilai Revolusi.
Di Ibukota Tehran, Presiden akan berpidato di tengah-tengah rakyat
yang berpawai. Biasanya pawai berlangsung mulai pukul sembilan pagi
hingga dua belas siang [menjelang salad zuhur]. Kesempatan pawai itu
dimanfaatkan presiden untuk berpidato mengenai isu ekonomi, politik, dan
hubungan internasional.
Bagaimana dengan komunitas Iran di luar negeri, seperti di Indonesia. Apakah juga ada perayaan khusus?
Di Jakarta, kami bersama komunitas Iran akan merayakan Kemenangan
Revolusi Islam pada Jumat, 11 Februari, di suatu hotel. Kami juga
mengundang para pejabat dan warga Indonesia untuk ikut serta.
Sebenarnya tidak banyak warga Iran yang berdomisili di Jakarta [Atase
Pers Kedubes Iran, Ghasem Yazdani, sebelumnya menyebut bahwa komunitas
Iran di Indonesia hanya berkisar ratusan orang, sedangkan di Malaysia
bisa berjumlah ribuan - Redaksi].
Untuk itulah kami terus meningkatkan kerjasama ekonomi dan wisata
dengan pemerintah Indonesia agar lebih banyak lagi warga Iran untuk
berkunjung ke sini dan, begitu juga sebaliknya, kami ingin agar makin
banyak orang Indonesia berkunjung ke Iran.
Apa tantangan domestik terbesar yang dihadapi Iran saat ini?
Tantangan utama saat ini adalah bagaimana menerapkan reformasi
ekonomi yang telah dirancang pemerintah. Salah satu program reformasi
itu adalah memangkas subsidi untuk segala komoditas.
Ini adalah salah satu komitmen dari Presiden Mahmoud Ahmadinejad.
Selain tetap mewujudkan keadilan sosial, pemerintah kini berpikir
bagaimana distribusi subsidi harus disesuaikan dengan kemampuan anggaran
negara dan diterapkan ke berbagai tingkat masyarakat.
Masyarakat di Iran terbagi dalam beberapa tingkat, baik berdasarkan
penghasilan maupun jumlah anggota keluarga. Ada suatu keluarga yang
punya lima mobil, namun ada juga keluarga yang tidak punya kendaraan
sama sekali.
Keluarga yang punya lima mobil ini sama-sama menikmati harga bensin
bersubsidi. Situasi ini harus dibenahi. Maka, pemerintah mengurangi
subsidi harga atas sejumlah komoditas yang hasilnya akan digunakan untuk
memberi kompensasi kepada keluarga-keluarga yang kurang mampu. Ini
merupakan program pemerintah untuk perbaikan kesejahteraan sosial.
Dalam beberapa tahun terakhir, Iran berkali-kali menerima embargo
ekonomi dan perdagangan dari Dewan Keamanan PBB dan negara-negara Barat
terkait dengan kepemilikan teknologi nuklir. Bagaimana Iran bisa
bertahan dari sanksi-sanksi itu?
Sebenarnya kami sudah mengalami berbagai sanksi selama 32 tahun
terakhir. Mulai dari awal Revolusi, sejak Iran menerapkan sistem
pemerintahan baru yang diakui di seluruh dunia, sejumlah negara tidak
senang dengan situasi itu.
Contohnya, beberapa negara Eropa yang pada awalnya sudah berkomitmen
untuk menjalankan sejumlah proyek di Iran. Mereka sudah terima uangnya,
namun menelantarkan proyek-proyek sosial dan industri dan meninggalkan
begitu saja negara kami.
Salah satu proyek adalah fasilitas pembangkit listrik di Busherh.
Saat itu [1975], para kontraktor asal Jerman telah menerima uang untuk
membangunnya.
Perangkat-perangkat khusus dibangun di Jerman. Namun, sejak Revolusi
Islam Iran [1979], mereka tidak membawa perangkat-perangkat itu dan
menghentikan kelanjutan proyek yang seharusnya berguna bagi pembangunan
Iran. Padahal proyek pembangkit listrik ini telah memakan biaya yang
besar.
Lalu negara-negara Barat menerapkan sejumlah embargo dan sanksi
kepada Iran. Situasi ini memaksa Iran untuk mengurangi ketergantungan
kepada pihak-pihak asing.
Namun kondisi itu justru membuat Iran menjadi mandiri dan tidak
bergantung kepada pihak luar. Iran menjadi percaya diri dalam membangun
berdasarkan kemampuan diri sendiri. Maka penerapan sanksi dan embargo
sudah kehilangan makna.
Selain itu pihak-pihak asing tidak bisa lagi mempermainkan kami
melalui investasi langsung maupun melalui perdagangan bilateral, seperti
yang terjadi pada krisis keuangan yang menimpa Indonesia di akhir
dekade 1990-an.
Dalam sekejap, ratusan jutaan dolar bisa lenyap akibat ulah para
investor asing yang ingin mengguncang pasar saham Indonesia. Iran tidak
mengalami kerentanan demikian. Kami pada dasarnya lebih banyak bersandar
pada sumber daya dan kemampuan milik kami sendiri.
Negara-negara Barat kemudian berupaya memasung kami dengan memblokade
perdagangan minyak dan gas dan perangkat maupun bahan yang bisa
digunakan untuk mengembangkan teknologi nuklir di Iran, yang sebenarnya
digunakan untuk kepentingan damai.
Namun, rakyat Iran sudah terbiasa menghadapi berbagai tekanan, bahkan
terus berkembang. Justru ada kekhawatiran di antara pihak-pihak Barat
bahwa sejumlah negara di belahan dunia ini yang menjadikan Iran sebagai
model untuk diteladani. Lalu mengapa harus takut bila ada yang
menjadikan Iran sebagai model pembangunan.
Sejumlah negara Arab, seperti Tunisia, Mesir, dan Yaman, tengah
bergejolak. Apakah Iran khawatir bakal terkena dampak dari revolusi di
negara-negara itu?
Bila menyimak dari sejumlah pemberitaan, termasuk dari koran ini [Dia
menunjukkan sebuah koran internasional berbahasa Inggris], tampaknya
muncul kekhawatiran yang lebih besar bahwa negara-negara yang tengah
bergejolak itu akan menerapkan sistem ala Iran, jadi bukan membawa
dampak bagi Iran.
Jadi muncul opini bahwa seolah-olah Iran mengambil keuntungan dari
pergolakan-pergolakan itu. Bila demikian, rakyat di negara-negara yang
bergolak itu melihat Iran sebagai model. Maka, kekhawatiran bahwa krisis
di negara-negara itu membawa dampak bagi Iran itu tidak beralasan.
Apakah Iran melihat pergolakan di negara-negara kian mengganggu stabilitas di Timur Tengah?
Kami percaya bahwa setiap upaya campur tangan negara adidaya memiliki
dampak yang negatif dan merugikan bagi negara-negara yang tengah
bergolak itu. Prinsip Iran adalah berusahalah untuk independen secara
mandiri. Maka kami berharap rakyat di negara-negara yang bergolak untuk
tidak terpengaruh campur tangan asing dalam menentukan masa depan negeri
mereka.
Di sisi lain, ada sejumlah pihak yang ingin terus berkuasa selama
mungkin di Timur Tengah sehingga timbul pergolakan. Namun, di saat makin
majunya teknologi informasi, banyak orang kini menjadi kritis atas
perkembangan di sekitar mereka.
Jadi bila ada pihak-pihak yang mengambil tindakan kepada rezim
tertentu, maka rakyat di negara yang bersangkutan akan menentangnya.
Seperti pergolakan di Mesir, misalnya. Biarkan rakyat Mesir sendiri yang
menentukan, apakah rezim sekarang harus mundur cepat atau lambat.
Kita punya masalah serius di Timur Tengah. Salah satunya adalah
masalah pendudukan atas Palestina oleh pasukan penjajah dan mereka yang
menyebut diri sebagai Kekuatan Dunia berupaya ikut campur. Banyak negara
pada dasarnya tidak senang dengan situasi itu.
Enam puluh tahun lebih Palestina dijajah, namun hingga kini tidak
membawa perubahan yang berarti bagi rakyatnya. Semua upaya perundingan
dan perjanjian damai tidak menghasilkan apapun.
Saat ini muncul pertimbangan dari kekuatan tertentu agar pergolakan
di negara-negara itu tidak sampai mengganggu keamanan Israel. Ini tidak
bisa dimengerti bila pergantian rezim harus mengacu pada kepentingan
satu negara di kawasan itu.
Mengenai hubungan bilateral antara Iran dan Indonesia, program-program apa yang akan dikerjakan kedua pemerintah tahun ini?
Ada beberapa proyek kemitraan yang akan dibicarakan tahun ini. Salah
satunya adalah proyek investasi patungan di Iran dan satunya lagi di
Indonesia. Kerjasama itu menyangkut pengolahan minyak dan gas serta
petrokimia. Namun, ada beberapa hal teknis yang perlu dibicarakan antara
kedua pemerintah.
Bagaimana dengan volume perdagangan kedua negara?
Nilainya tahun lalu sekitar US$1 miliar dan komposisinya berimbang,
baik itu ekspor dan impor. Namun untuk meningkatkan volume perdagangan,
kita harus melibatkan lebih banyak lagi sektor swasta. Biasanya
orientasi pihak swasta masih ke negara-negara Barat, maka kita perlu
mengubah fokus menjadi proyek sesama negara Timur. Namun, itu perlu
waktu dan bertahap.
Pekan depan akan ada misi dagang dari Iran ke Indonesia untuk
menjajaki kontak bisnis yang baru. Insya Allah tahun ini juga diupayakan
kunjungan antarpejabat dari kedua pemerintah.
.
Manuver Iran Mengandung Pesan Kuat untuk Negara Regional
.
Seorang anggota Parlemen Republik Islam Iran (Majlis), Gholam Reza
Karami menyatakan, manuver militer Nabi Besar Muhammad Saww keenam oleh
Pasukan Garda Revolusi Islam Iran (Pasdaran), mengandung pesan kuat Iran
terhadap negara-negara regional.
Gholam Reza Karami yang menjabat sebagai Ketua Komite Pertahanan
Parlemen Iran (28/6) mengatakan, “Latihan militer Pasdaran menunjukkan
bahwa Iran memiliki potensi melawan segala bentuk ancaman dengan
mengandalkan pada kekuatan sendiri.”
Ditambahkannya bahwa manuver itu bertujuan meningkatkan koordinasi di
antara sistem pertahanan negara, mencapai target-target militer, dan
mengidentifikasi titik-titik kelemahan dan kekuatan.
Sementara itu, anggota parlemen Iran lainnya, Fatemeh Ajorlou,
mengatakan opini publik dunia akan menjadi akrab peningkatan kekuatan
Iran berkat berbagai manuver.
“Setelah studi yang tepat terhadap kondisi regional, sekarang adalah
waktu yang paling tepat untuk mempengaruhi hubungan baru di kawasan
dengan negara Muslim yang menginginkan dialog baru dan mencari cara
dinamis dalam melawan arogansi dan hegemoni”.
Ajorlou menambahkan bahwa negara-negara Barat, khususnya Amerika
Serikat, berusaha keras mencegah perubahan dalam perimbangan kekuatan di
Timur Tengah atau mengubahnya demi kepentingan mereka sendiri.
Tahap pertama manuver Nabi Besar Muhammad Saww, digelar Senin (27/6)
dengan menunjukkan silo-silo rudal balisitik bawah tanah yang
menembakkan rudal Fateh-110 .
Adapun hari Selasa (28/6) Pasdaran Iran b berhasil meluncurkan 14
rudal permukaan-ke-permukaan, termasuk Zelzal (gempa), Shahab-1,
Shahab-2 dan Shahab-3.
Lima rudal Shahab, termasuk empat jarak menengah dan satu jarak jauh, serta 9 rudal Zelzal diluncurkan.
Iran menegaskan bahwa manuver Nabi Besar 6 memiliki tujuan defensif
dan dipentaskan dengan mengusung pesan “perdamaian dan persahabatan.”
Lima Rudal Diluncurkan Secara Bersamaan Oleh Pasdaran Iran
Hari
ini (28/6), Iran meluncurkan lima rudal jarak menengah dan jarak jauh
“Shahab” pada tahap kedua manuver keenam Nabi Besar Muhammad Saww.
Kantor berita Fars melaporkan, lima unit rudal Shahab itu diluncurkan oleh Pasukan Garda Revolusi Islam Iran (Pasdaran).
Dua dari lima rudal itu adalah tipe Shahab 1 jarak menengah, dua
lainnya adalah Shahab 2 jarak menengah, dan sebuah rudal jarak jauh
Shahab 3 yang menggunakan bahan bakar likuid.
Lima rudal itu diluncurkan secara bersamaan tidak lama setelah peluncuran sembilan rudal dari darat ke darat Zelzal.
Adapun kantor berita IRNA melaporkan, Panglima Pasdaran, Brigjen Amir
Ali Hajizadeh, mengkonfirmasikan kemampuan Pasdaran dalam memproduksi
rudal yang memiliki daya tempuh melebihi 2.000 kilometer.
Dikatakannya, “Kami juga memiliki teknologi untuk memproduksi rudal
yang memiliki daya tempuh lebih jauh. Namun kami tidak merasa perlu
untuk memproduksi rudal dengan daya tempuh di atas 2.000 kilometer, dan
kami tidak akan memproduksinya.”
Pernyataan itu dikemukakan Hajizadeh di sela-sela manuver Nabi Besar Muhammad Saww keenam yang berlangsung hari ini (28/6).
Menjawab pertanyaan wartawan soal apakah rudal-rudal yang diluncurkan
oleh Pasdaran menjadi ancaman bagi negara-negara Eropa, Brigjen
Hajizadeh mengatakan, “Rudal-rudal Iran hanya memiliki daya tempuh 2.000
kilometer dan didesain untuk mengincar target milik Amerika Serikat di
kawasan dan rezim Zionis Israel.”
Lebih lanjut dijelaskannya, “Rezim Zionis Israel berjarak 1.200
kilometer dari Iran dan kami mampu menarget Israel dengan menggunakan
rudal dengan daya tempuh 2.000 kilometer yang ditembakkan dari Semnan
dan Damghan.”Menyinggung target Amerika Serikat yang dimaksudnya,
Brigjen Hajizadeh menegaskan, Amerika Serikat telah meringankan beban
Iran dengan membangun pangkalan di negara-negara tetangga. Bahkan di
Afghanistan, Amerika mendirikan pangkalan yang hanya berjarak 120
kilometer hingga 700 kilometer dari perbatasan Afghanistan-Iran.
“Musuh trans-regional kami adalah Amerika Serikat dan Israel, dan
Iran tidak merasa terancam dari pihak-pihak lain. Dan oleh karena itu
Tehran tidak akan memproduksi rudal yang berdaya tempuh melebihi 2.000
kilometer.”
Hajizadeh mengatakan, “Rudal Sejjil dan Shahab milik Iran termasuk di
antara rudal yang memiliki daya jelajah hingga 2.000 kilometer
Di bagian lain pernyataannya, Hajizadeh menyinggung aktivitas
sejumlah pesawat tanpa awak di perairan bebas, namun pesawat-pesawat
yang menyusup ke zona udara Iran telah ditembak jatuh.
Dikatakannya, “Para pengamat Rusia ingin menyaksikan pesawat yang
ditembak jatuh Iran itu dan para pejabat Tehran mengijinkannya.”
.
Israel: Iran, Suriah, dan Hizbullah Harus Dihancurkan dengan Cara Moderat
Dan Meridor
Wakil Perdana Menteri Israel, Dan Meridor menyatakan, pemberantasan
gerakan muqawama di kawasan merupakan kebijakan kolektif rezim Zionis
dan Arab Saudi, seraya menekankan bahwa Iran, Suriah, dan Hizbullah,
harus dikalahkan dengan kebijakan-kebijakan moderat.
Farsnews melaporkan, Meridor menurut rencana akan berkunjung ke Paris
hari ini (29/6) atas undang Kelompok Persahabatan Perancis-Israel di
Senat dan Parlemen Perancis. Dalam wawancaranya dengan koran Figaro,
Meridor ditanya soal kekhawatiran Israel terhadap kebangkitan rakyat di
negara-negara Arab. Dikatakannya,”Revolusi Arab menuai kekhawatiran dan
harapan di Israel. Kami mengetahui dengan baik bagaimana
revolusi-revolusi tersebut dimulai, namun hingga kini kami tidak tahu
bagaimana akan berakhir.”
Menurut Meridor, di antara revolusi Arab, revolusi Mesir adalah yang
paling menarik, karena revolusi tersebut tanpa kekerasan yang menyerukan
slogan anti-Barat dan tidak dikoordinasi oleh lembaga politik apapun.
Revolusi Mesir adalah revolusi yang sepenuhnya dilakukan oleh rakyat.
Pelaksana revolusi itu adalah warga sipil. Pejabat Tel Aviv itu
mengklaim bahwa bagi Israel revolusi Mesir memberikan angin harapan baru
karena selama ini Israel belum menyaksikan demokrasi di dunia Arab.
Terkait masa depan hubungan Israel dengan Mesir, Meridor mengatakan,
“Hubungan kami dengan Mesir tetap berlanjut berdasarkan kesepakatan
damai 1979 dan akan sangat penting bahwa kesepakatan tersebut tetap
terjaga. Selain itu, akan sangat menguntungkan Mesir jika kesepakatan
itu berlaku. Jika revolusi Mesir berakhir dengan baik, maka negara ini
akan menjadi teladan di kawasan.”
Di bagian lain, Meridor ditanya soal upaya pemerintah Otorita
Ramallah, untuk menggalang dukungan atas deklarasi kemerdekaan Palestina
pada sidang Majelis Umum PBB yang akan berlangsung September mendatang.
Meridor mengatakan, “Tidak ada pihak yang dapat menggapai tujuan dengan
bertindak secara lancang. Palestina telah memilih tidak berunding dan
menekan Israel di PBB. Akan tetapi seandainya PBB pun mengakui
kemerdekaan Palestina, maka faktanya tidak akan berubah. PBB tidak dapat
mengambil keputusan sendirian. Perilisan sebuah resolusi tidak akan
mengubah fakta tentang keberadaan orang-orang Yahudi yang tinggal di
luar perbatasan tahun 1967.”
Tanpa menyinggung berbagai pelanggaran rezim Zonis dalam proses
perundingan yang pernah digelar hingga saat ini, Meridor mengklaim,
“Kami siap berunding dan berdialog. Pendekatan hubungan antara
Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) dan gerakan muqawama Hamas,
merupakan keputusan tragis.
Pejabat Israel itu juga menyinggung program nuklir Republik Islam
Iran, diklaimnya bahwa revolusi Arab dan tragedi Fukushima sedikit
mengurangi fokus Tehran dalam program nuklirnya.
“Jika Iran memproduksi bom atom, maka berarti bahwa Traktat
Non-Proliferasi Nuklir akan berakhir dan akan muncul instabilitas di
seluruh dunia. Saya yakin, jika embargo diberlakukan dengan tegas, maka
kita akan mampu mencegah Iran melanjutkan programnya,” tegas Meridor
.
Peningkatan Kekuatan Militer Iran
Rabu, 10 Februari 2010 09:21 wib
Iran Buat Sistem Pertahanan Rudal Canggih Iran mempercepat pembuatan
sistem pertahanan rudal yang akan lebih baik daripada S-300 milik
Rusia.
Langkah ini membuktikan tekad Teheran untuk membuat sendiri seluruh
persenjataan militer karena embargo persenjataan oleh Amerika Serikat
(AS). Selain melakukan embargo, Washington juga menekan Rusia agar tidak
mengirimkan S-300 yang telah dipesan Iran.Washington pada November 2009
mengancam melakukan tindakan hukum terhadap Rusia jika gagal memenuhi
kesepakatan untuk menyuplai Teheran dengan S-300 yang merupakan sistem
pertahanan udara canggih. Rusia yang menjadi aliansi terdekat Iran di
antara kekuatan dunia lain, sejauh ini belum menerima S-300.Menurut
Teheran, penundaan pengiriman itu karena tekanan dari Washington dan
Israel, musuh bebuyutan Iran. Pada Oktober 2009, kantor berita Rusia,
Interfax, melaporkan bahwa Iran belum membayar S-300 karena Moskow belum
memberikan persetujuan akhir tentang kesepakatan tersebut.Bagi Barat,
kesepakatan itu tentu sangat dikhawatirkan dapat memperkuat sistem
pertahanan Iran. Berdasarkan kontrak, Rusia akan menjual persenjataan ke
Iran berupa lima baterai rudal-rudal S-300PMU1, seharga USD800
juta.S-300PMU1 yang diberi kode SA-20 Gargoyle oleh NATO itu merupakan
system gerak berbasis darat yang didesain untuk menembak jatuh pesawat
terbang dan rudal. Barat khawatir Iran dapat menggunakan system itu
untuk menghadapi ancaman serangan AS atau Israel.Keduanya tidak pernah
menepis kemungkinan serangan militer ke fasilitas nuklir Iran. Selain
itu, kemarin, Menteri Pertahanan Iran Ahmad Vahidi membuka dua jalur
produksi untuk manufaktur pesawat canggih tanpa awak atau drone.
“Pesawat itu mampu melakukan pengintaian, deteksi, dan serangan dengan
dengan ketepatan tinggi,” ungkap kantor berita Fars.Kemarin, Iran juga
secara resmi mengumumkan pada Badan Energi Atom Internasional (IAEA)
tentang rencana melakukan pengayaan uranium ke level 20%. “Teheran akan
mulai melakukan pengayaan uranium hingga level 20% mulai Selasa (9/2)
dan IAEA akan diberi informasi mengenai keputusan ini sebelumnya,” papar
kepala organisasi atom Iran Ali Akbar Salehi.”Pengayaan itu akan
dilakukan di fasilitas Natanz mulai Selasa (9/2),” kata Salehi.
Fasilitas pengayaan uranium utama Iran berada di pusat kota Natanz.
Fasilitas itu melakukan aktivitas atom selama bertahun-tahun meskipun
telah mendapat tiga kali sanksi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).Salehi
menjelaskan, Iran akan menghentikan program pengayaan ke level 20% jika
negosiasi dengan kekuatan dunia mencapai kesepakatan akhir. Saat ini
draf negosiasi usulan IAEA mengalami kebuntuan karena Barat menolak
perubahan yang ditawarkan Iran.Dalam draf IAEA, kekuatan dunia meminta
Iran menyerahkan uranium kadar rendah (LEU) ke Rusia dan Prancis, dalam
satu tahap. Tapi Teheran meminta agar penyerahan itu dilakukan dalam
beberapa tahap dan berlangsung di dalam negeri Iran.
Seorang
komandan senior militer Iran mengatakan Tehran akan menyerang semua
institusi militer dan nuklir Israel jika Tel Aviv melakukan kebodohan
menyerang fasilitas nuklir Iran.
Wakil Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Iran Brigadir Jenderal
Gholam-Ali Rasyid Ahad (20/11) menegaskan retorika Israel terhadap Iran
adalah suatu bentuk perang psikologis.
“Iran sepenuhnya siapkan menghadapi setiap agresi, dan Tehran akan
menghancurkan semua fasilitas Israel jika Tel Aviv meluncurkan serangan
militer terhadap Iran,”tegasnya.
Amerika Serikat dan Israel telah berulang kali mengancam Tehran
dengan opsi serangan militer yang didasarkan pada dugaan bahwa program
nuklir Iran mengarah pada agenda militer rahasia.
Tehran telah membantah tuduhan itu, dan mengatakan sebagai
penandatangan Traktat Non-Proliferasi Nuklir (NPT) dan anggota IAEA,
Iran memiliki hak untuk mengembangkan teknologi nuklir untuk tujuan
damai.
Sementara Israel menolak mengizinkan inspeksi fasilitas nuklirnya.
Tel Aviv juga menolak bergabung dengan Traktat Non-Proliferasi Nuklir.
Israel baru-baru menguji rudal jarak jauh baru yang mampu membawa hulu
ledak nuklir. Pengujian dilakukan di pangkalan udara Palmahim di pusat
Israel.
Rudal Jericho-3 milik Israel memiliki daya jangkau hingga 10.000
kilometer. Ironisnya, hulu ledak nuklir Israel yang dapat menargetkan
banyak wilayah dunia itu tidak dianggap sebagai ancaman di mata Barat
.
http://syiahali.wordpress.com/2012/03/15/peta-perbandingan-kekuatan-militer-israel-vs-iran-komparasi-kekuatan-iran-vs-israel/